MAHASISWA JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS MENGIKUTI KULIAH PAKAR STRATEGI PENGUATAN LITERASI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH/MADRASAH

 

Mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Inggris meningkatkan pengetahuan akademis mereka dengan mengikuti kuliah pakar yang diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang membahas strategi dalam penguatan literasi pada pembelajaran di sekolah/madrasah. Kuliah pakar ini diselenggarakan pada hari rabu, 6 Maret 2024 yang dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan menghadirkan pakar literasi dari MIN 22 Jakarta, Ibu Sada Sikana Maulida S.Pd. Beliau adalah penulis instrumen Literasi Membaca pada program AKMI Kementerian Agama RI. Beliau juga alumni dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo. Kegiatan ini juga menghadirkan pakar Literasi atau pembelajaran Bahasa Dosen IAIN Ponorogo yaitu Ibu Farida Yufarlina Rosita, M.Pd.

Pemaparan materi didahului dengan pengenalan tentang literasi serta permasalahan yang mendasari mengapa diperlukan penguasaan literasi pada siswa. Ibu Sada Sikana menyampaikan bahwa 7 dari 10 siswa memiliki kemampuan literasi membaca dibawah kompetensi minimal. Strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran literasi memabaca adalah dengan memberikan bahan literasi dalam berbagai konteks, misalnya konteks personal dan sosial.  Tema dalam konteks sosial dapat berupa tema fenomena sosial (pengangguran, kemiskinan, bencana alam, kependudukan, toleransi) dan budaya (kearifan lokal, permainan tradisional, rumah adat, makanan khas, tarian daerah).

Pembicara juga menyampaikan bahwa stimulus yang diberikan kepada siswa hendaknya menarik, bersifat kontekstual, dan mengandung nilai kebaruan. Stimulus juga hendaknya akurat, bersumber dari informasi yang kredibel, serta sesuai dengan perkembangan usia siswa. Stimulus juga hendaknya tidak mengandung unsur SARAPPK (Suku, Agama, ras, Antargolongan, Pornografi, Politik, Propaganda, dan Kekerasan).

Kegiatan kuliah pakar dengan tema ini sangat relevan dengan upaya peningkatan pengetahuan akademik mahasiswa Tadris Bahasa Inggris. Dengan adanya pakar dari luar Institut akan menambah wawasan mahasiswa dan dosen sehingga mampu memiliki visi kedepan untuk pengembangan diri dan institusi.

Related Post