Mahasiswa tadris bahasa Inggris bersinar di Penang, berbagai ilmu dan budaya

 

Penang, Malaysia Sejumlah mahasiswa Ftik IAIN Ponorogo salah satunya adalah mahasiswa Tadris Bahasa Inggris  dari IAIN Ponorogo berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam program International Community Service Program (ICSP) yang berlangsung di Penang, Malaysia, pada Juli 2024. Dengan semangat pengabdian, mereka tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga memperkaya pengalaman interkultural.

Sejak kedatangannya di Penang, Malaysia pada tanggal 11 Juli 2024, para peserta International Community Service Program (ICSP) langsung disambut hangat oleh pihak Uthmaniyah. Hari pertama diisi dengan perkenalan dengan para guru dan ustadzah yang akan menjadi pendamping selama kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Pada hari kedua, para peserta langsung terjun ke dalam perencanaan kegiatan KPM. Berbagai diskusi dan perencanaan matang dilakukan untuk memastikan program yang akan dilaksanakan berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat sekitar.

Setelah merapikan basecamp yang akan menjadi rumah kedua selama beberapa hari ke depan, para peserta kemudian mengunjungi komunitas IOA di George Town pada hari keempat. Di sini, mereka berkolaborasi dengan komunitas tuna rungu untuk mempersiapkan kelas Al-Qur’an Isyarat. Kegiatan ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi para peserta, di mana mereka belajar tentang pentingnya inklusivitas dan bagaimana cara berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki keterbatasan.

Puncak kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pelaksanaan kegiatan mengajar di Taman Asuhan Kanak-kanak (TASKI) ABIM. Selama empat hari berturut-turut, mulai dari tanggal 15 hingga 18 Juli, para peserta memberikan berbagai kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak di TASKI, seperti mengajarkan membaca, menulis, mewarnai, dan bermain bersama.

Kegiatan KPM ICSP di Penang tidak hanya memberikan pengalaman yang berharga bagi para peserta, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Melalui kegiatan ini, para mahasiswa tidak hanya belajar tentang budaya dan masyarakat Malaysia, tetapi juga mengembangkan soft skills seperti kepemimpinan, kerja sama tim, dan kepedulian sosial.

Related Post